KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Energi Alternatif sebagai
Pengganti Ketergantungan Terhadap BBM” ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini ditujukan dalam rangka
memenuhi salah satu nilai tugas mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik. Kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kami sampaikan kepada:
1. Silo Wardono,
ST, M. Si. selaku Kepala Program Studi Teknik Listrik yang telah
menyediakan kesempatan dan bantuan
fasilitas dalam menyelesaikan makalah ini;
2. Ikhsan Kamil,
ST, selaku dosen mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik yang telah
membantu dalam memberikan bimbingan dan
masukan dalam pembuatan makalah ini;
3. Orangtua
kami, yang telah memberikan dukungan moral dan do’a dalam
menyelesaikan makalah ini;
4. Semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini
Kami
selaku penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat di dalam
makalah ini.
Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sangat menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi memperbaiki agar karya
ini lebih
mendekati kesempurnaan. Akhir kata, kami sampaikan banyak terimakasih atas
perhatian yang
diberikan.
Depok,
28 Desember 2014
Hormat Kami
Penulis
1.2
DASAR TEORI
Operasi paralel
pusat-pusat tenaga listrik pada dasarnya merupakan perluasan bekerja paralel
satu generator dengan generator lain, dengan tambahan resistansi dan reaktansi
saluran-saluran interkoneksi.proses menghubungkan paralel satu generator dengan
generator lainnya dinamakan sinkronisasi, atau dapat juga dikatakan bahwa
Sinkronisasi pada generator adalah memparalelkan kerja dua buah generator atau
lebih untuk mendapatkan daya sebesar jumlah generator tersebut dengan syarat
syarat yang telah ditentukan.
Syarat-syarat proses Sinkronisasi
Sinkronisasi atau menghubungkan paralel generator perlu
dipenuhi empat syarat untuk tegangan sistem-sistem yang akan diparalelkan,
yaitu:
1. Harus adanya amplitude Tegangan yang sama.
2. Frekuensi harus sama (mempunyai frekuensi yang sama).
3. Sefasa.
4. Mempunyai sudut phase yang sama.
1. Harus adanya amplitude Tegangan yang sama.
2. Frekuensi harus sama (mempunyai frekuensi yang sama).
3. Sefasa.
4. Mempunyai sudut phase yang sama.
Penjabaran dari ke empat syarat tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Mempunyai tegangan kerja yang
sama
Dengan adanya tegangan kerja yang sama diharapkan pada saat diparalel dengan
beban kosong power faktornya 1. Dengan power factor 1 berarti tegangan antara 2
generator persisi sama jika 2 sumber tegangan itu berasal dari dua sumber yang
sifatnya statis misal dari battery atau transformator maka
tidak akan ada arus antara kedunya. Namun karena dua sumber merupakan sumber
tegangan yang dinamis (generator) Maka power factornya akan terjadi deviasi
naik dan turun secara periodic bergantian dan berlawanan. Hal ini terjadi
karena adanya sedikit perbedaan sudut phase yang sesekali bergeser karena
factor gerak dinamis dari penggerak.Itu bisa dibuktikan dengan membaca secara
bersamaan Rpm dari dua generator, misal dua Generator dalam keadaan sinkron
Generator 1 mempunyai kecepatan putar 1500 dan generator 2 mempunyai kecepatan putar 1501 maka terdapat
selisih 1
putaran / menit dengan perhitungan 1/1500 x
360 derajat maka terdapat
beda fase 0,24 derajat dan jika dihitung selisih tegangan sebesar cos phi 0,24 derajat x tegangan nominal (400 V), tegangan nominal (400 V) dan selisih tegangan yang kecil cukup mengakibatkan timbulnya arus sirkulasi antara 2 buah generator tersebut dan sifatnya tarik menarik. Dan itu tidak membahayakan.
beda fase 0,24 derajat dan jika dihitung selisih tegangan sebesar cos phi 0,24 derajat x tegangan nominal (400 V), tegangan nominal (400 V) dan selisih tegangan yang kecil cukup mengakibatkan timbulnya arus sirkulasi antara 2 buah generator tersebut dan sifatnya tarik menarik. Dan itu tidak membahayakan.
Dan pada saat dibebani bersama - sama
maka power faktornya akan relative sama sesuai dengan power faktor beban.
Memang sebaiknya dan idealnya masing masing generator menunjukkan power factor
yang sama. Namun jika terjadi power factor yang berbeda dengan selisih tidak
terlalu banyak tidak terjadi akibat apa apa. Akibatnya salah satu generator yang
mempunyai nilai power. Factor rendah akan mempunyai nilai arus yang sedikit
lebih tinggi. Yang penting diperhatikan adalah tidak melebihi arus nominal dan
daya nominal dari generator.
Pada generator yang akan diparalel
biasanya didalam alternatornya ditambahkan peralatan yang dinamakan Droop kit .
Droop kit ini berupa current transformer yang dipasang disebagian lilitan dan outputnya disambungkan
ke AVR. Droop kit ini berfungsi untuk mengatur power factor berdasarkan
besarnya arus beban, Sehingga pembagian beban KVAR diharapkan sama pada KW yang
sama.
Berikut adalah alat yang digunakan
untuk mengetahui perbedaan tegangan pada generator
2. Mempunyai urutan phase yang sama
Yang
dimaksud urutan phase adalah arah putaran dari ketiga phase. Arah urutan ini
dalam dunia industri dikenal dengan nama CW (clock wise) yang artinya searah
jarum jam dan CCW (counter clock wise) yang artinya berlawanan dengan jarum
jam. Hal ini dapat diukur dengan alat phase sequence type jarum.Dimana jika
pada saat mengukur jarum bergerak berputar kekanan dinamakan CW dan jika
berputar kekiri dinamakan CCW. Disamping itu dikenal juga urutan phase ABC dan
CBA. ABC identik dengan CW sedangkan CBA identik dengan CCW.
Phase
Sequence Indikator
Alat ini sama dengan yang digunakan untuk mengetahui
sequence phase dari motor induksi. Dilengkapi dengan jarum berputar (rotating
pointer), jika jarum berputar searah jarum jam, maka dapat dikatakan memiliki
sequence positif RST dan jika berputar sebaliknya ber-sequence negative atau
RTS
3. Mempunyai frekuensi kerja yang sama
Didalam dunia industri dikenal 2 buah
system frekuensi yaitu 50 hz dan 60 hz Dalam operasionalnya sebuah generator
bisa saja mempunyai frekuensi yang fluktuatif (berubah ubah) karena factor-
factor tertentu. Pada jaringan distribusi dipasang alat pembatas frekuensi yang
membatasi frekuensi pada minimal 48,5 hz dan maksimal 51,5 Hz. Namun pada
Generator pabrik over frekuensi dibatasi sampai 55 Hz sebagai overspeed.Pada
saat hendak paralel, dua buah generator tentu tidak mempunyai frekuensi yang
sama persis. Jika mempunyai frekuensi yang sama persis maka generator tidak
akan bisa parallel karena sudut phasanya belum Sesuai, salah satu harus
dikurang sedikit atau dilebihi sedikit untuk mendapatkan sudut phase yang
tepat. Setelah dapat disinkron dan berhasil sinkron baru kedua generator
mempunyai frekuensi yang sama-sama persis.
4.
Mempunyai sudut phase yang sama
Mempunyai sudut phase yang sama bisa diartikan , kedua phase dari 2 Generator mempunyai sudut phase yang berhimpit sama atau 0 derajat. Dalam kenyataannya tidak memungkinkan mempunyai sudut yang berhimpit karena genset yang berputar meskipun dilihat dari parameternya mempunyai frekuensi yang sama namun jika dilihat menggunakan synchronoscope pasti bergerak labil. kekiri dan kekanan, dengan kecepatan sudut radian yang ada sangat sulit untuk mendapatkan sudut berhimpit dalam jangka waktu 0,5 detik. Breaker butuh waktu tidak kurang dari 0,3 detik untuk close pada saat ada perintah close pada proses sinkron masih diperkenankan perbedaan sudut maksimal 10 derajat. Dengan perbedaan sudut maksimal 10 derajat selisih tegangan yang terjadi berkisar 4 Volt. Peralatan modul untuk mengakomodasi kebutuhan synhcrone Generator, yaitu Load sharing, Synchronizing, Dependent start stop, dan lain lain.
Mempunyai sudut phase yang sama bisa diartikan , kedua phase dari 2 Generator mempunyai sudut phase yang berhimpit sama atau 0 derajat. Dalam kenyataannya tidak memungkinkan mempunyai sudut yang berhimpit karena genset yang berputar meskipun dilihat dari parameternya mempunyai frekuensi yang sama namun jika dilihat menggunakan synchronoscope pasti bergerak labil. kekiri dan kekanan, dengan kecepatan sudut radian yang ada sangat sulit untuk mendapatkan sudut berhimpit dalam jangka waktu 0,5 detik. Breaker butuh waktu tidak kurang dari 0,3 detik untuk close pada saat ada perintah close pada proses sinkron masih diperkenankan perbedaan sudut maksimal 10 derajat. Dengan perbedaan sudut maksimal 10 derajat selisih tegangan yang terjadi berkisar 4 Volt. Peralatan modul untuk mengakomodasi kebutuhan synhcrone Generator, yaitu Load sharing, Synchronizing, Dependent start stop, dan lain lain.
Alat yang digunakan untuk
mengetahui sudut phase dari kedua sumber. Terdiri dari jarum berputar (rotating
pointer), jika jarum berputar tersebut berada pada posisi tepat di jam 12, maka
sudut phase dari kedua sumber sama dengan nol dan dapat dikatakan kedua sumber
“sefase”, dalam sudut phase yang sama.
Bilamana salah satu syarat diatas tidak
dipenuhi, maka antara kedua system yang diparalelkan akan terjadi
selisih-selisih tegangan yang dapat menyebabkan arus-arus yang cukup besar
sehingga dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada mesin-mesin. Dalam praktek
ada suatu alat yang dapat mengecek ketiga syarat tersebut diatas yaitu yang
disebut sinkronoskop. Diantara sinkronoskop dapat disebut : sinkronoskop lampu,
pengukur volt nol, dan osilograf elektron yang dapat dipergunakan sebagai
sinkronoskop.
Contoh panel sinkronisasi pada PLTU
Gambar
Generator Bekerja Paralel (Sinkron)
Proses Sinkronisasi
Prosedur untuk melakukan proses Sinkronisasi dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Hidupkan Sychronizing Switch untuk memulai proses
parallel;
a. Untuk proses paralel secara manual, Synchronizing Switch dipoisikan pada posisi manual.
b. Untuk proses Paralel secara otomatis, Synchronizing Switch diposisikan pada posisi auto.
a. Untuk proses paralel secara manual, Synchronizing Switch dipoisikan pada posisi manual.
b. Untuk proses Paralel secara otomatis, Synchronizing Switch diposisikan pada posisi auto.
2. mengatur Voltage Adjuster untuk menyamakan tegangan Line
dengan generator sambil mengatur Diff. Voltage meter
3. mengatur Speed Adjuster untuk
menyamakan frekuensi Line dengan generator sambil mengamati jarum Synchronizing
meter sampai bergerak searah jarum jam dengan putaran lambat 0,2 Hz (1 putaran
dlam 5 detik).
a. Jika dilakukan dengan manual, maka pada saat jarum Syncron berada pada posisi 5 s/d 10° sebelum mencapai titik puncak (posisi jam 12) dengan menggerakkan tuas CB pada posisi ON untuk melakukan Paralel.
b. Jika dilakukan secara Automatic, maka proses sinkronisasi (paralel) akan bekerja sendiri.
a. Jika dilakukan dengan manual, maka pada saat jarum Syncron berada pada posisi 5 s/d 10° sebelum mencapai titik puncak (posisi jam 12) dengan menggerakkan tuas CB pada posisi ON untuk melakukan Paralel.
b. Jika dilakukan secara Automatic, maka proses sinkronisasi (paralel) akan bekerja sendiri.
1.3KESIMPULAN
Singkronisasi pembangkit umumnya untuk
membantu mendapatkan daya sesuai
kebutuhan konsumen.
Untuk
mnghindari meminimalisir kerusakan pada mesin maka keempat syarat harus
terpenuhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar