Rabu, 02 September 2015

Makalah "pembangkit listrik tenaga panas bumi" 02

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Sebagai Energi Baru Terbarukan


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2014







KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah swt. atas berkat rahmat dan karunia-Nya, syukur alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah pembangkit listrik semester 3.   Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat paham dan mengerti tentang wawasan dan pengetahuan pembangkit tenaga listrik di indnesia khususnya tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi dan mengenai potensi di masa depannya.
            Tugas ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ikhsan kamil  sebagai dosen pembimbing dan pembangkit tenaga listrik.

Semoga semua budi baik yang telah saya terima diridhoi ALLAH SWT dan diberikan limpahan rahmat serta selalu mendapatkan pelindungan-Nya.
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan tugas ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun.















                                                                                                Depok, 6 januari 2015



               Wahyu Eko Pradana

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah …...........................................................................................................4
1.3 Manfaat ...............................................................................................................................4
BAB II. ISI
2.1 Proses terjadinya lumpur panas dan panas bumi…..........................................................5
2.2 Macam macam teknologi pada PLTPB................................................................................7
2.3  Komponen utama PLTPB beserta fungsinya.......................................................................8
BAB III
3.1Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2 Saran……………………………………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14











BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
     Kekayaan alam Indonesia memang melimpah ruah, dari mulai sumber daya alam sampai sumber daya mineral semua tersedia. Sumber daya mineral yang melimpah di negara tercinta ini antara lain emas, tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, migas, dan panas bumi. Untuk mengelola panas bumi (geothermal) Pertamina telah membentuk PT Pertamina Geothermal Energy, Desember 2006 yang lalu. Geothermal adalah salah satu kekayaan sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan. Salah satu sumber geothermal kita yang berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah yang ada di Sarulla, dekat Tarutung, Sumut. Sumber panas bumi Sarulla bahkan dikabarkan memiliki cadangan terbesar di dunia. Adalah Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang mengatakan hal itu ketika berkunjung ke lokasi panas bumi tersebut, seperti dimuat oleh koran lokal Medan beberapa tahun lalu.
     Saat ini panas bumi (geothermal) mulai menjadi perhatian dunia karena energi yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi energi listrik, selain bebas polusi. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas bumi telah terpasang di manca negara seperti di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia, Swedia, Swiss, Jerman, Selandia Baru, Australia, dan Jepang. Amerika saat ini bahkan sedang sibuk dengan riset besar mereka di bidang geothermal dengan nama Enhanced Geothermal Systems (EGS). EGS diprakarsai oleh US Department of Energy (DOE) dan bekerja sama dengan beberapa universitas seperti MIT, Southern Methodist University, dan University of Utah. Proyek ini merupakan program jangka panjang dimana pada 2050 geothermal meru-pakan sumber utama tenaga listrik Amerika Serikat. Program EGS bertujuan untuk meningkatkan sumber daya geothermal, menciptakan teknologi ter-baik dan ekonomis, memperpanjang life time sumur-sumur produksi, ekspansi sumber daya, menekan harga listrik geothermal menjadi seekono-mis mungkin, dan keunggulan lingkungan hidup. Program EGS telah mulai aktif sejak Desember 2005 yang lalu.

1.2 Rumusan Masalah
1.         Bagaimana memanfaatkan sumber daya panas bumi yang ada di daerah-daerah terpencil?
2.         Bagaimaina energi panas bumi diproduksi menjadi energi listrik?
3.         Apa pengaruh PLTPB terhadap lingkungan?


1.3 Manfaat
1.         Mengetahui dan mengenal PLTPB
2.         Mengetahui langkah-langkah membangun PLTPB
3.         Mengetahui dan mengenal proses pembentukan energi panas bum
4.         Memberi solusi kepada pemerintah atas masalah listrik di Indonesia saat ini

BAB 2
ISI

2.1 Pembentukan Energi Panas Bumi
    Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfataannya diperlukan proses penambangan . Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
Gb 1. Proses Pembentukan Energi Panas Bumi Air Panas
    Energi primer ini di Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia. Semakin ke bawah, temperatur bawah permukaan bumi semakin meningkat atau semakin panas. Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsur-unsur radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Permukaan bumi pada awal terbentuknya juga memiliki panas yang dahsyat. Namun setelah melewati masa milyaran tahun, temperatur bumi terus menurun dan saat ini sisa-sisa reaksi nuklir tersebut hanya terdapat dibagian inti bumi saja. Pada kedalaman 10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas yang dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam.
     Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 – 250 C). Sehingga air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses penguapan.Apabila terdapat rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal. Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi thermal yang lain. Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum uap memutar turbin).
    Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma yang menerima panas dari inti bumi. Magma yang terletak di dalam lapisan mantel memanasi suatu lapisan batu padat. Di atas lapisan batu padat terletak suatu lapisan batu berpori yaitu batu yang mempunyai lubang-lubang kecil. Bila lapisan batu berpori ini berisi air yang berasal dari air tanah atau air resapan hujan atau resapan air danau maka air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas. Bila panasnya besar maka terbentuk air panas bahkan dapat terbentuk uap dalam lapisan batu berpori. Bila di atas lapisan batu berpori terdapat satu lapisan batu padat maka lapisan batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air panas bertekanan akan berusaha keluar. Dalam hal ini ke atas yaitu permukaan bumi. Gejala panas bumi pada umumnya tampak pada permukaan bumi berupa mata air panas, geyser, fumarola dan sulfatora.




2.2 Macam-macam teknologi pada PLTPB
1. Dry Steam Power Plants
    Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.
2. Flash Steam Power Plants
    Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk mengaktifkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam Power Plants adalah CalEnergy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, USA.
3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)
    BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
    Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu antara  90 - 1750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary Geothermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, USA. Diperkirakan pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.







2.3 Komponen Utama PLTPB dan fungsinya
Peralatan utama PLTP
    Peralatan utama PLTP terdiri dari kepala sumur dan valve, separator, silincer, kondensor, gas extraction dijelaskan pada penjelasan dibawah ini.
Kepala Sumur dan Valve
    Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga dipasang beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb ada yang dipasang di atas atau di dalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete cellar).
    Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur tidak diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba yang disebabkan karena pemanasan atau pendinginan mendadak dapat dihindarkan.
    Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang merupakan Valve pengaman dari kemungkinan terbawanya air ke dalam aliran pipa uap. Bila ada air yang terbawa, bola akan naik dan menghentikanaliran. Kenaikkan tekanan akan menyebabkan Bursting Disc pecah dan mengalihkan aliran ke Silincer.
Valve Pada Kepala Sumur PLTP1 Peralatan utama PLTP
Gb 1. Valve Pada Kepala Sumur PLTP

Separator
    Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam aliran dua fasa. Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi adalah jenis Cyclone, dimana aliran uap yang masuk dari arah samping dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir keatas. Uap yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan (dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.
Cyclone Separator Peralatan utama PLTP
Gb 2. Cyclone Separator

Silincer
    Silincer merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk mengendapkan suara dan bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang akan disemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa hingga dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa perlindungan telinga, dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka diperlukan Silencer untuk mengurangi kebisingan dan biasanya juga mengontrol aliran fluida yang akan dibuang.
Apabila fluida dari sumur berupa uap kering, silincer yang digunakan biasanya berupa lubang yang diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk beragam.
Silincer Peralatan utama PLTP
Gb 3. Silincer
Turbin Uap
    Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi dari fluida kerja (uap) untuk menggerakkan / memutar sudu-sudu turbin. Sudu – sudu turbin ini memutar poros, poros karena dikopling dengan generator, maka akan menggerakkan generator yang akan menghasilkan listrik.
Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin :
·         Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (Atmospheric Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut juga turbin tanpa condenser. Pada jenis ini uap keluar dari turbin langsung dibuang ke udara.
·         Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine). Pada jenis ini uap keluar dari turbin dikondensasikan lagi menjadi air di condenser.
Turbin Uap PLTP Peralatan utama PLTP
Gb 4. Turbin Uap PLTP

Kondensor
    Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan cara membuat kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses terjadinya vakum dengan cara  thermodinamika bukan cara mekanik.
   Fluida yang keluar dari turbin masuk ke condenser sebagian besar adalah uap bercampur dengan air dingin, di kondensor akan mencapai kesetimbangan massa dan energi.
  Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan dengan  uap. Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena sebagian atau seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang memiliki volume jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor inilah akan mengakibatkan kondisi ruangan dalam kondensro menjadi vakum.
Gas Extraction
   Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara dihisap oleh Ejector .






BAB III

3.1       Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, maka dapat diambil kesimpulan :
1.         PLTPB adalah energi baru terbarukan yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia berada di daerah Ring of Fire
2.         Panas bumi dapat dijadikan energi litrik yang ramah lingkungan.
3.         PLTPB merupakan sumber energi yang murah karena tidak memerlukan banyak biaya untuk membeli sumbernya.
4.         Ada 2 jenis PLTB yaitu sistem Dry Steam dan Flash Steam.
3.2       Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat bermafaat dan dapat membantu mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi untuk masa yang akan dating, yaitu :
o          Perlunya kesadaran kita terhadap pembangkit panas bumi sebagai sumber energi listrik.
o          Memanfaatkan lingkungan yang berpotensi menghasilkan panas bumi untuk dijadikan sebagai pembangkit listrik.




DAFTAR PUSTAKA

Irshamukti Robi, “Fasilitas Lapangan Gheotermal www.irsamukhti.com, diakses dari http://www.irsamukhti.com/2012/10/fasilitas-lapangan-geothermal.html  (27 Desember 2014)

Maryadi Rudi,"Pemanfaatan Energi Panas Bumi” rudimayardi.wordpress.com diakses dari http://rudimayardi.wordpress.com/2012/10/05/pemanfaatan-energi-panas-bumi (27 Desember 2014)

Tris Bagus, “Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik” www.bagustris.blogspot.com diakses dari http://bagustris.blogspot.com/2012/12/skema-dan-cara-kerja-pembangkit-listrik.html  (27 Desember 2014)

Wijoyo Santoso, “Energi Panas Bumi”, www.jurnalinsinyurmesin.com, diakses dari http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?option=com_content&view=article&id=52 (27 Desember 2014)

Anonim (b). 2009. Pemkab Kulonprogo kerjasama dengan UGM; bangun pembangkit listrik
tenaga mikro hidro. Tanggal 28 April 2009.
(Diakses pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 22.30)

Ghazali, A. & A. M. A. Rahman. 2012. The performance of three different solar panels for
solar electricity applying solar tracking device under the Malaysian climate condition.
Energy and Environment Research 2(1): 436-442.
Jayakumar, P. 2009. Asian and Pacific centre for transfer of technology of the United Nations
– Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP). Solar Energy
12(4): 708-712.

Karisma, G. 2014. PLTS : stand alone system. Tanggal 17 Maret 2014.
Website: https://gautamakarisma.wordpress.com/2014/03/17/plts-stand-alone-system/
(Diakses pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 16.58)

Malau, S. 2013. 87 Persen pulau di Indonesia belum berpenghuni. Tanggal 24 November
2014. Website: http://www.tribunnews.com/
(Diakses pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 21.25)









1 komentar:

  1. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller Boiler evapko STP wwtp bakteri dan nutrisi untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih

    BalasHapus