MAKALAH
PEEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA BAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK
LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
JAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Energi adalah suatu kemampuan untuk
melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi, dunia ini akan diam atau beku.
Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan dan untuk kegiatan otak serta
otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui proses oksidasi
(pembakaran) zat makanan yang masuk ke tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia
lainnya dalam memproduksi barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan
energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya
alam (natural resources). Sumber daya alam itu dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu :
1.
Sumber
daya alam yang dapat diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat habis
misalnya: tumbuhan hewan. air, tanah, sinar matahari, angin, dan sebagainya;
2.
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui (unjenewable) atau habis, misalnya:
minyak bumi atau batu bara.
Selanjutnya, secara terinci energi
dibedakan atas butir-butir berikut dan perlu diketahui bahwa energi dapat
diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya, energi potensial air (air
terjun) dapat diubah menjadi energi gerak, energi listrik, dan seterusnya.
1.1 Energi
Angin
Dua ribu tahun yang lalu manusia
sudah dapat memanfaatkan energi angin untuk usaha sederhana. Beratus-ratus
tahun kemudian energi angin itu menjadi semakin jelas pemanfaatannya. Kapal
kecil dan besar dapat mengarungi lautan luas dengan bantuan energi angin yang
meniup layar kapal. Angin merupakan udara yang bergerak; udara yang berpindah
tempat,mengalir dari tempat yang dingin ke tempat yang panas dan dari tempat
yang panas mengalir ke tempat yang dingin, demikian terus-menerus.
Angin adalah proses alam yang
berlaku secara skala kecil dan skala besar, secara lingkup daerah dan dunia. Di
lapisan atmosfir bawah udara dingin mengalir dari daerah kutub menuju daerah
khatulistiwa dan di lapisan atmosfir atas udara hangat mengalir dari
khatuistiwa menuju daerah kutub.
Angin
merupakan suatu energi alam yang berlimpah adanya di bumi yang juga merupakan
energi yang murah serta tak pernah habis. Energi angin telah lama dikenal dan
dimanfaatkan oleh manusia. Adapun pemanfaatannya adalah antara lain :
-
Pemompaan
air untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.
-
Melaksanakan
kegiatan pertanian, seperti menggiling jagung, menggiling tepung, tebu.
-
Mengalirkan
air laut untuk pembuatan garam.
-
Membangkitkan
tenaga listrik khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin terutama untuk daerah yang belum
terjangkau oleh PLN.
1.2 Proses Terjadinya Angin
Angin terjadi bila terdapat
pemanasan permukaan bumi yang tak sama oleh sinar matahari. Disiang hari udara
di atas lautan relati lebih dingin daripada daratan. Sinar matahari menguapkan
air lautan dan diserap lautan. Penguapan dan obsorsi sinar matahari di daratan
kurang sehingga udara di atas daratan lebih panas. Dengan demikian udara di
atas mengembang,jadi ringan dan naik ke atas.
Udara dingin yang lebih berat turun
mengisi kekurangan udara di daratan, maka terjadilah aliran udara yang disebit
angin dari lautan ke daratan tepi pantai. Di malam hari peristiwa yang
sebaliknya terjadi, angin di permukaan laut mengalir dari pantai ke tengah
lautan dan peristiwa inilah yang dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mencari
ikan di lautan. Angin di lereng gunung juga terjadi demikian. Pada sekitar
puncak pegunungan lebih dulu panas dibandingkan dengan daerah lembah. Karena
perbedaan panas ini sehingga menimbulkan perbedaan tekanan yang akhirnya timbul
angin biasa yang disebut angin lembah dan angin gunung.
1.3
Turbin Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik
Menurunnya tinggi muka air di
berbagai bendungan - terutama yang dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit
listrik tenaga air (PLTA)-telah menurunkan pasokan listrik di Jawa hingga 500
megawatt. Sebagai salah satu sumber pemasok listrik, PLTA bersama pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) memang
memegang peran penting terhadap ketersediaan listrik terutama di Jawa, Madura,
dan Bali. Energi angin yang sebenarnya berlimpah di Indonesia ternyata belum
dimanfaatkan sebagai alternatif penghasil listrik. Padahal, di berbagai negara,
pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi alternatif nonkonvensional sudah
semakin mendapatkan perhatian.
Hal ini tentu saja didorong oleh
kesadaran terhadap timbulnya krisis energi dengan kenyataan bahwa kebutuhan
energi terus meningkat sedemikian besarnya. Di samping itu, angin merupakan
sumber energi yang tak ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem konversi energi
angin akan berdampak positif terhadap lingkungan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Pengertian
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik
menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan system alternatif yang sangat
berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak
terbatas di alam.
2.2
Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Sistem
pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang menggunakan
turbin angin (wind turbine) sebagai
peralatan utamanya.
Wind
Turbine
Turbin angin terbagi dalam dua
kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin sumbu horisontal biasanya
baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu turbin sumbu vertikal.
Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan modul menghadap ke
angin.
Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampa dengan
beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang
memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah
100 kilowatt dan digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air.
Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel,
baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan
sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia
koneksi ke jaringan utilitas.
Komponen-komponen
yang ada di dalam turbin angin yaitu :
a.
Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan
angin ke pengontrol.
b.
Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
c. : Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.
Komponen pembangkit listrik tenaga
angin
d.
Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
e.
Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan
rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar
1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator
untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin
angin dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive
yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak
gigi.
f.
Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
g.
High-speed shaft
Drive generator.
h.
Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi
per menit.
i.
Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
j.
Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
k.
Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
l.
Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
m.
Wind direction
Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi
melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan “melawan arah angin,”
menghadap jauh dari angin.
n.
Wind vane
Tindakan arah angin dan
berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin dengan koneksi
yang benar dengan angin.
Rincian dalam turbin angin
o.
Yaw drive
Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin
sebagai perubahan arah angin.
p. Yaw motor
Kekuatan dari drive
yaw.
q.
Penyimpan energi (Battery)
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak
sepanjang hari angin akan selalu
tersedia) maka ketersediaan
listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi
yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya
listrik masyarakat meningkat atau ketika
kecepatan angin suatu daerah sedang
menurun, maka kebutuhan
permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan
sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya
pada masyarakat menurun.
2.3
Proses Pembangkitan Listrik Tenaga
Angin
Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan
dari bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara
kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin
memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin
(bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin
untuk menghasilkan listrik).
Kemudian
angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada
generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak
menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada
generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di
sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan
kawat yang membentuk loop.
Ketika
poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator
yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan
arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki
bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan
disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
3.5 Kelebihan
dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Kelebihan:
-
Ramah lingkungan
-
Berasal dari sumber energi terbarukan
-
Dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa
depan
Kekurangan:
-
Tidak meratanya ketersediaan angin di tiap daerah
-
Biaya instalasi masih relatif tinggi
-
Dipengaruhi oleh faktor alami/cuaca
3.6 Perkembangan
Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia dan Dunia
Pada saat
ini, sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat perhatian yang cukup besar
sebagai sumber energi alernatif yang bersih, aman, serta ramah lingkungan serta
kelebihan-kelebihan lain yang telah disebutkan sebelumnya di atas. Turbin angin
skala kecil mempunyai peranan penting terutama bagi daerah-daerah yang belum
terjangkau oleh jaringan listrik .Pemanfaatan energi angin merupakan
pemanfaatan energi terbaru yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan
data dari WWEA (World Wind Energi Association), sampai dengan tahun 2007
perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93,85 GW
dan menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika,
Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin.
Diharapkan pada tahun 2010, total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin
secara global mencapai 170 GigaWatt.
Indonesia,
negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai
terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk
pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini
nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia
menjadi tuan rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua,
Bali pada akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik
berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1 pemanasan global.
Namun,
pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin pembangkit dengan kapasitas
kurang dari 800 watt dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar
tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung,
masing-masing satu unit. Kemudian, di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin
pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) mulai dibangun. Mengacu
pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB)
ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
BAB III
SIMPULAN
Saat ini, ketersediaan energi fosil
semakin menipis. PLTB merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Meskipun memiliki kekurangan seperti mahalnya biaya yang dibutuhkan, manfaat
yang didapatkan jauh lebih besar. Maka dari itu, PLTB dapat menjadi alternatif
sumber energi di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (online). (http://renewableenergyindonesia.wordpress.com/2008/03/05/pembangkit-listrik- tenaga- angin, diakses 30 Desember 2014).
Schazy. 2009. Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Angin (online). (http://schazymutz.blogspot.com/2009/05/sistem-teknologi-pembangkit-listrik_12.html, diakses
30 Desember 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar